Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Apakah angka-angka memiliki kuasa atas diri Anda?

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 20 Maret 2024

Dari The Christian Science Journal edisi Februari 2021


Wawancara ini awalnya direkam sebagai siniar (podcast) pada tanggal 1 Juni 2020 dan diadaptasi untuk The Christian Science Journal edisi Februari 2021 

Dalam podcast Sentinel Watch dari JSH-Online.com yang diadaptasi untuk media cetak ini, Tony Lobl berbincang dengan Judy Wolff, seorang penyembuh dan guru Ilmupengetahuan Kristen dari Arlington, Virginia, yang berbagi wawasan rohaniahnya tentang subjek ini.

Tony: Apa yang ingin kita bicarakan hari ini bukan hanya tentang kegunaan angka, tetapi terkadang ada hal-hal yang dikaitkan dengan angka yang tidak begitu membantu. Jadi kita akan berbicara tentang berbagai cara untuk berpikir tentang angka dari sudut pandang rohaniah.

Judy: Secara insani, angka dapat digunakan untuk kebaikan atau keburukan. Dan saya pikir kita akan membahasnya nanti. Tapi ide yang sangat kuat adalah, melihat ketidakberhinggaan, karena kesejatian dari ketidakberhinggaan melawan banyak kesalahpahaman tentang angka.

Saya ingin mendefinisikan kata ketidakberhinggaan dari Kamus Webster tahun 1828, karena kamus tersebut ditulis pada era ketika Allah menjadi bagian dari kosakata. Berikut ini adalah bagian dari definisi tersebut: "tidak terbatas; ... tidak berhingga" (Noah Webster, American Dictionary of the English Language).

Dan mengacu pada ketidakberhinggaan, kamus ini mengatakan, "Kita menerapkan ketidakberhinggaan pada Allah dan kesempurnaan-Nya; kita berbicara tentang ketidakberhinggaan dari keberadaan-Nya, pengetahuan-Nya, kuasa-Nya, kebaikan dan kekudusan-Nya." Dan kita dapat melihat bahkan dari definisi kamus ini bahwa sesuatu yang tidak berhingga atau ketidakberhinggaan itu sendiri bukanlah entitas fisik yang luas. Ia tidak dapat dihitung dengan angka. Hal ini sebenarnya melampaui keberhinggaan.

Kita memiliki beberapa ide yang luar biasa tentang ketidakberhinggaan dari para peramal dan nabi di dalam Alkitab. Pemazmur berkata, "Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga." (Mazmur 147:5).

Kita tidak dapat memahami ketidakberhinggaan ilahi melalui penalaran yang terbatas, melalui logika manusia, bahkan matematika sekalipun. Ini melebihi semua itu. Alkitab juga mengatakan bahwa yang tidak berhingga, Allah, adalah abadi, juga "Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa" (1 Timotius 1:17). Jadi, ketidakberhinggaan bukan hanya tanpa batas, tetapi juga abadi. Ia kekal. Dan satu hal lagi, ia baik, dan hanya menyebabkan dan menciptakan kebaikan. Dan yang tidak berhingga hanya akan membuat ide dan ciptaan yang tak terhingga baiknya.

Allah menciptakan manusia rohaniah, termasuk kita masing-masing, sehingga kita mulai melihat bahwa yang tak berhingga mencakup ide-ide yang tidak berhingga, ciptaan yang tak berhingga, yang tidak dapat dibatasi. Dan alasan kita dapat melihat hal ini adalah karena kita adalah gambar dan rupa dari yang tak berhingga, dan yang tak berhingga memberi kita pemahaman dan kemampuan yang tidak berhingga untuk mencerminkanNya.

Itu adalah ide-ide yang benar-benar meregangkan pikiran, Judy. Dan salah satu hal yang mungkin ingin kita bicarakan adalah, Mengapa hal ini praktis? Bagaimana hal ini membuat perbedaan bagi orang-orang ketika mereka mulai merenungkan ide tentang Allah yang tak berhingga dan ciptaan Allah yang tak berhingga?

Saya benar-benar berpikir karena itulah Yesus Kristus datang, untuk menunjukkan hal itu kepada kita. Dia mengenal Allah, yang tidak berhingga, dan apakah Allah itu, serta memahami dan menunjukkan apa yang dapat dilakukan pemahaman ini bagi umat manusia. Selama tiga tahun pelayanannya, dia membantah hukum-hukum yang terbatas, kondisi-kondisi yang terbatas, dan kepercayaan-kepercayaan yang terbatas. Ia membuktikan bahwa Allah itu tidak berhingga dan yang tidak berhingga memiliki kuasa atas yang berhingga. Dan kita memiliki banyak contoh di dalam Alkitab tentang dia yang menyembuhkan orang yang tidak dapat disembuhkan, membangkitkan orang mati. Dan dia berpindah dari satu sisi danau ke sisi danau yang lain, dalam sekejap, melintasi semua waktu, ruang dan materi. Dia mampu memberi makan lima ribu orang dengan beberapa roti dan ikan.

Anda benar-benar dapat melihat bahwa dia pasti telah memahami yang tak berhingga dan kuasa dari yang tak berhingga , dan pengertian itu memiliki konsekuensi besar bagi umat manusia. Dalam buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, ada suatu kutipan yang luar biasa dari Mary Baker Eddy, yang bagi saya, merangkum apa yang dapat dilakukan oleh kesadaran rohaniah bagi umat manusia, yang tidak dapat dilakukan oleh umat manusia untuk dirinya sendiri, tetapi ingin sekali melihat hal itu terjadi. Kutipan tersebut berbunyi, "Satu Allah yang tidak berhingga, kebaikan, menyatukan manusia dan bangsa; merupakan persaudaraan manusia; mengakhiri peperangan; memenuhi perkataan Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"; menghapuskan penyembahan berhala yang jahiliah maupun yang Kristen -- segala yang salah dalam undang-undang sosial, perdata, pidana, politik, dan keagamaan; mendatangkan persamaan hak di antara laki-laki dan wanita; meniadakan kutuk atas manusia, dan tidak membiarkan suatu pun yang dapat berdosa, menderita, dihukum, atau dimusnahkan." (hal. 340). Jika satu Allah yang tidak berhingga, kebaikan, dapat melakukan hal itu, maka kita perlu belajar lebih banyak tentang Allah dan melihat bagaimana kuasa Allah bekerja.

Saya rasa Anda memiliki daftar keinginan yang akan ditandatangani oleh banyak orang, dan saya rasa pertanyaan mereka mungkin akan dimulai dengan, "Jadi, saya ingin melihat semua itu. Anda telah berbicara tentang Allah yang tidak berhingga. Saya tidak mengenal Allah ini, dan saya tidak dapat membayangkan ketidakberhinggaan. Bagaimana hal ini dapat menyatu?"

Itu adalah pertanyaan yang bagus. Pertanyaan yang menantang, karena yang tak berhingga tidak dapat dikenal dengan pemikiran yang berhingga; pemikiran yang berhingga tidak dapat mengetahui yang tak berhingga seperti halnya kegelapan tidak dapat mengetahui terang, karena ia hanya mengetahui kegelapan, dan terang tidak dapat mengetahui kegelapan. Jadi kita tidak dapat memahami yang tak berhingga melalui pemikiran manusia yang berhingga.

Ketika kita melepaskan semua itu dan masuk ke dalam kamar mental kita - Yesus memerintahkan kita untuk masuk ke dalam kamar untuk berdoa. Menurut saya Dia berkata, "Masuklah ke dalam pikiran dan tutuplah pintu untuk semua kepercayaan yang fana, untuk semua yang membatasi dan mengurung manusia."  Dengan demikian Anda dapat melepaskan semua itu dan benar-benar mendengar dan mengalami pengungkapan dari yang  tak berhingga itu sendiri. Dan saya memiliki sebuah contoh tentang hal itu, yang berhubungan dengan angka.

Ketika saya pertama kali terjun ke dalam praktik penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen secara penuh waktu, saya meninggalkan pekerjaan yang bagus. Seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen adalah seseorang yang berdedikasi penuh waktu untuk benar-benar memahami Tuhan, Ilmupengetahuan Kristen dan Kristus, dan kemudian membantu orang lain untuk membuktikan pengertian tersebut.

Suami saya dan saya baru saja membeli sebuah rumah beberapa tahun sebelumnya, dan kami membutuhkan penghasilan kami berdua untuk membayar cicilan rumah. Jadi ketika saya masuk ke dalam praktik Ilmupengetahuan Kristen, saya meninggalkan gaji tetap, dan tahun pertama saya dalam praktik ini, saya tidak mendapatkan penghasilan sebanyak yang saya dapatkan ketika berada di posisi sebelumnya. Namun kami masih memiliki pengeluaran yang sama. Tentu saja, saya berdoa tentang hal ini, dan saya benar-benar mempercayai Tuhan, percaya bahwa Tuhan lebih besar daripada keterbatasan rekening bank kami.

Pada akhir tahun pertama, suami saya mengurus pajak kami, dan dia menjumlahkan pendapatan kami, apa yang telah kami ambil dari rekening tabungan, dan kemudian pengeluaran kami, dan kami memiliki selisih beberapa ribu dolar. Tagihan kami melebihi apa yang telah kami hasilkan. Namun pada akhir tahun, tidak ada hutang. Kami sangat bersyukur, tetapi kami tidak bisa menjelaskannya. Namun tahun berikutnya adalah ujian yang sesungguhnya. Kami menghabiskan semua tabungan kami. Saya menghasilkan sedikit lebih banyak uang daripada tahun sebelumnya, tetapi tidak cukup untuk memenuhi pengeluaran kami.

Kali ini saya benar-benar harus berlutut secara mental, karena angka-angka di rekening kami sangat menakutkan. Bagaimana pun kami melihatnya, angka-angka itu tidak masuk akal.

Saya benar-benar merasa bahwa Allah telah memanggil saya ke dalam praktik Ilmupengetahuan Kristen, dan ada beberapa penyembuhan yang luar biasa yang terjadi, jadi saya sadar bahwa ini adalah kesempatan saya untuk menemukan hal yang tidak berhingga secara besar-besaran. Dan saya benar-benar mendalami kisah Yesus yang memberi makan orang banyak untuk lebih memahami bagaimana Ia melakukannya (lihat Matius 14:15-21).

Dia telah berkhotbah kepada lebih dari lima ribu orang, dan karena belas kasihan kepada mereka, dia meminta para muridnya untuk memberi mereka makan dengan makanan apa pun yang mereka miliki. Mereka hanya memiliki beberapa roti dan ikan. Murid-muridnya mengeluh bahwa itu tidak cukup untuk memberi makan begitu banyak orang. Tetapi setelah Yesus mengucap syukur kepada Allah atas makanan itu, dia meminta para murid untuk membagi-bagikan makanan itu. Dan setelah semua orang makan, masih ada tersisa ikan dan roti - secara fisik tidak mungkin, tetapi tidak mustahil bagi yang tidak berhingga.

Saya bertanya-tanya, "Bagaimana dia melakukan hal itu? Saya tahu dia tidak sedang berada di suatu sudut untuk membuat ikan dan roti; dia tidak sedang membuat lebih banyak materi."

Saya pikir dia memahami sifat ilahi yang tidak berhingga dan tidak terbatas; dia memahami bahwa ide akan ikan dan roti adalah tidak terbatas. Dia memahami bahwa setiap individu adalah pernyataan yang tidak berhingga, tidak terbatas, lengkap dan penuh. Dan pemahaman tersebut lebih besar daripada batas-batas fisik yang tampaknya melingkupi saat itu.

Dia memiliki rasa yang lebih besar tentang ketidakterbatasan dan kesejatiannya daripada yang dia rasakan tentang keterbatasan. Dan saya menyadari hal itu dan mulai kehilangan rasa takut saya. Saya tidak dapat mengatakan bahwa uang mulai mengalir masuk, tetapi pada akhir tahun, ketika suami saya mengurus pajak, sekali lagi, pengeluaran kami jauh melebihi apa yang telah kami hasilkan. Tapi tidak ada hutang. Tidak ada satu pun hutang kartu kredit.

Yesus membuktikan bahwa Allah itu tidak berhingga dan yang tidak berhingga memiliki kuasa atas yang berhingga.

Pada saat itulah saya menyadari bahwa akal sehat manusia tidak dapat menjelaskannya. Saya harus meninggalkan penalaran insani  dan penanggapan terbatas akan angka. Alih-alih angka-angka itu terbatas, berhingga dan menakutkan, angka-angka itu digunakan untuk memuliakan Tuhan, untuk membuktikan bahwa ketidakberhinggaan lebih besar daripada angka-angka yang berhingga. Kami berdua mengalami momen "aha". Kami menyadari bahwa Tuhan akan menjaga kami apa pun yang terjadi, bahwa pergulatan dengan angka-angka seberapa pun tidak akan menghentikan ketidakterbatasan untuk memasok setiap kebutuhan kami. Dan ketakutan yang menghipnotis itu hilang begitu saja.

Sejak saat itu, penghasilan saya mulai meningkat, dan suami saya mendapatkan promosi yang luar biasa di tempat kerja disertai kenaikan gaji yang besar. Tetapi itu hanyalah manifestasi insani dari pemahaman kami akan sifat Tuhan yang tidak berhingga dan keindahan pemeliharaanNya atas kami. 

Ketika saya mendengarkan apa yang Anda katakan, Judy, saya berpikir untuk membandingkan apa yang Anda katakan dengan penyembuhan fisik dalam Ilmupengetahuan Kristen. Kita menemukan berkali-kali ketika kita berpaling dari tubuh untuk melihat Kasih ilahi lebih dalam lagi, untuk memahami Allah, ide-ide yang membawa kesembuhan datang kepada kita yang kemudian terlihat pada tubuh. Dan, di satu sisi, anda mengatakan bahwa struktur keuangan rekening bank anda adalah sesuatu yang membuat Anda terinspirasi untuk berpaling kepada sifat Ilahi yang tidak berhingga, dan ketika Anda melakukannya, buktinya pun berubah.

Tepat sekali, Tony. Saya ingin berbagi sebuah penyembuhan fisik yang benar-benar menunjukkan sifat keterbatasan dari angka. Ketika ibu dan ayah saya mengambil hipotek untuk membeli rumah baru, perusahaan asuransi hipotek mengharuskan mereka untuk melakukan pemeriksaan fisik singkat, dan mereka akan mengirimkan seorang dokter ke rumah tersebut. Setelah janji temu itu dibuat, ibu saya mulai merasakan beberapa gejala fisik yang tidak biasa dan parah, yang kemudian diidentifikasi sebagai gejala tekanan darah tinggi. Hal ini berlangsung selama satu atau dua minggu sebelum janji temu.

Dokter datang dan melakukan pemeriksaan fisik singkat, tetapi ketika dia mengukur tekanan darah ibu saya, dia mengukurnya beberapa kali dengan penuh perhatian. Dia tidak mengatakan apa-apa selain angkanya sangat tinggi. Tak lama kemudian, mereka mendapat telepon dari perusahaan asuransi yang mengatakan bahwa mereka perlu mengirim orang lain untuk memeriksa kembali tekanan darah ibu saya.

Ibu saya menyadari bahwa ia harus menyembuhkan kondisinya dan mereka tidak akan mendapatkan pinjaman ini kecuali jika angkanya benar. Jadi, alih-alih bertanya berapa angkanya dan masuk ke dalam masalah angka-angka, dia menelepon seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen. Penyembuh tersebut menyarankan agar ibu saya memikirkan ayat dari Yohanes 1:12 dan 13: "Tetapi semua orang yang menerima-Nya [Kristus] diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah."

Berdoa dengan pemahaman ini, ibu saya mulai lebih menyadari bahwa ia tidak dilahirkan dari darah dan daging, sehingga tidak masalah berapa pun angkanya; bahwa ia sesungguhnya adalah putri Allah, yang tidak berhingga. Oleh karena itu, dia memiliki semua yang dimiliki oleh ketidakberhinggaan - kesehatan yang tak berhingga, kehidupan yang tak berhingga, kekuatan yang tak berhingga, pemahaman yang tak berhingga, dan sebagainya. Dan dia berdoa dengan pemahaman itu sampai dia merasakan keyakinan bahwa dia berada di dalam dan dari yang tidak berhingga dan bukan dari tubuh yang berhingga. Orang kedua datang dan mengukur tekanan darahnya beberapa kali dan menatapnya dan berkata, "Saya tidak tahu mengapa mereka memanggil saya kembali, karena semuanya baik-baik saja."

Angka-angka itu tidak menentukan kesehatannya. Allah menentukan keadaan dan kondisinya, yang sehat dan utuh, sebagai cerminan-Nya. Tetapi angka-angka tersebut mengkonfirmasi pemahamannya akan hal itu dan menunjukkan dan membuktikan bahwa ia benar-benar mencerminkan kesehatan yang Allah berikan.

Saya tahu di satu bagian dalam buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan, buku ini membahas tentang, "Yang berhingga harus mengalah kepada yang tidak berhingga" (hal. 256). Dan menurut saya, sumber daya yang diberikan oleh Ilmupengetahuan Kristen kepada kita adalah kemampuan untuk mengenali bahwa yang tidak berhingga adalah sifat sejati Allah dimana kita dapat tunduk terhadapnya, dan ketika kita tunduk, maka akan membuahkan hasil. Dan satu aspek kunci dari hal tersebut, yang diilustrasikan dengan sangat baik oleh kisah Anda, adalah bahwa ketika kita memahami sifat alami kesejatian yang tidak berhingga, angka-angka yang tampaknya harus kita hadapi akan terkendali.

Ya, dan saya ingin berbicara tentang sistem kepercayaan yang menggoda kita untuk percaya pada angka-angka yang berhingga, memberi kita pengertian yang salah tentang angka, sehingga kita bisa mendapatkan pengertian yang benar tentang angka. Sistem kepercayaan yang membatasi segala sesuatu disebut numerologi. Dan definisinya adalah, "studi tentang angka... untuk menentukan pengaruhnya terhadap kehidupan, masa depan, dan sebagainya." (Dictionary.com). Hal ini juga didefinisikan sebagai "studi tentang makna gaib dari angka" (merriam-webster.com).

Pada dasarnya, numerologi mengklaim bahwa angka memiliki kekuatan atas diri kita alih-alih kita yang memiliki kekuatan yang diberikan Tuhan atas angka-angka tersebut. Numerologi mengklaim bahwa angka menentukan kesehatan, kebahagiaan, rezeki, popularitas, dan masa depan kita, sementara yang tidak berhingga berada diluar atau bahkan tidak termasuk sama sekali, dan menjadikan segala sesuatu sebagai berhingga, terbatas, dan akan berakhir.

Numerologi sebenarnya telah dipraktikkan selama ribuan tahun. Hal ini telah dipraktikkan pada zaman Alkitab, dan dipraktikkan secara luas di seluruh dunia saat ini. Dalam beberapa budaya, hal ini sebenarnya dipraktikkan secara terang-terangan sebagai kepercayaan terhadap hal-hal mistis, magis, gaib, atau kekuatan keberuntungan, dalam bentuk angka. Namun bagi banyak budaya, bentuk numerologi dibuktikan dalam berbagai hal seperti teori diet, medis, atau ekonomi.

Seringkali, orang tampak terobsesi dengan angka. Dan berikut ini adalah beberapa contoh hal-hal yang berkaitan dengan angka yang cenderung membuat orang terobsesi: memperhatikan berat badan; memantau kolesterol, kalori, tekanan darah, dan detak jantung; merencanakan kehidupan mereka seputar jumlah serbuk sari dan kualitas udara; keterbatasan dan tenggat waktu; anggaran dan tujuan keuangan; laporan ekonomi; harapan hidup; tabel aktuaris; jumlah pengikut di media sosial; nilai, skor tes; pendapatan, tagihan; dan lain-lain, dan lain-lain.

Jadi, Anda mendapatkan gambaran bahwa angka-angka adalah bagian yang sangat rumit dari rutinitas harian dan aktivitas kita. Namun, apakah kita memiliki pemahaman yang benar tentang angka-angka tersebut? Apakah kita percaya bahwa angka-angka tersebut mendikte kita tentang seberapa kaya atau miskinnya kita, seberapa pintar atau bodohnya kita, seberapa sehat atau sakitnya kita, atau apakah kita menggunakannya atau membuktikannya untuk memuliakan Tuhan? Numerologi begitu meresap dan mendarah daging di sebagian besar aspek masyarakat sehingga saya pikir sebagian besar umat manusia telah berhenti memikirkannya. Dan intinya, kita telah begitu tertipu oleh angka-angka yang menentukan banyak aspek kehidupan kita sehingga tidak terpikir oleh kita untuk mempertanyakan asumsi-asumsi yang membatasi dan menghalangi manusia untuk menemukan dan merasakan Allah yang tidak berhingga, kebaikan.

Jadi, terkadang kita seperti menyembah angka-angka, karena kita berpikir bahwa angka-angka tersebut menentukan pengalaman dan kemungkinan kejadian yang akan kita alami. Tapi bagaimana Anda menyesuaikan hal itu pada prakteknya dalam beberapa hal yang Anda bicarakan tadi?

Ada dua cara untuk melihat angka. Pertama, angka dapat dilihat secara benar sebagai ide yang penggunaannya bisa produktif. Angka dapat membantu kita mengekspresikan kualitas  yang tidak berhingga seperti keteraturan, hukum, kreativitas, kemurahan hati, dll. Dan, sebagian besar peradaban telah dibangun dengan menggunakan matematika, teknik, dan ilmu pengetahuan terkait lainnya secara konstruktif, sehingga angka memiliki tujuan yang sangat indah dan baik dalam pengalaman manusia. Dan, pada kenyataannya, angka dan matematika sebenarnya dapat membantu kita memahami keteguhan, kesempurnaan, keakuratan yang ilahi, yang tidak berhingga. Namun, dilihat sebagai keyakinan yang berhingga, angka-angka terbatas dan membatasi, dan dapat digunakan untuk tujuan yang salah. Mereka dapat digunakan untuk berbohong, membuat skema Ponzi, menipu pajak, dll.

Dapatkah Anda menguraikan kata kepercayaan-apa yang Anda maksud dengan hal itu? 

Kita bisa percaya bahwa sebuah angka memiliki kekuatan atas diri kita yang tidak dimiliki oleh angka yang sebenarnya-bahwa angka yang tidak berdosa tiba-tiba menjadi angka yang membatasi kita dengan cara tertentu. Hanya Allah yang memiliki kekuatan, dan hanya ada satu Allah.

Contoh lain-saya mempunyai seorang teman baik di gereja yang benar-benar membuktikan bahwa angka tidak memiliki kuasa atas dirinya. Pada usia sembilan puluh empat tahun, dia memenangkan turnamen golf senior. Dia berkata, "Saya tidak memberi tahu orang-orang tentang usia saya, karena mereka langsung berasumsi dalam hal kepercayaan dan keterbatasan yang berhingga."

Dan, dia berkata, "Saya juga melihat usia tua sebagai akumulasi dari kepercayaan, dan saya tidak mengumpulkan kepercayaan. Saat sesuatu datang kepada saya yang menyatakan bahwa saya menua, saya segera mulai berdoa tentang hal itu dan memberikan doa Ilmupengetahuan Kristen yang spesifik di mana saya menghadap Allah, yang tidak berhingga, untuk mendapatkan fakta spiritual yang sebenarnya terjadi, sampai kepercayaan itu benar-benar disembuhkan." Dan akibatnya, dia tidak menumpuk kepercayaan dan tetap aktif di usia sembilan puluh empat tahun seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Pengalamannya berakar pada alasan bahwa Hidup ilahi adalah hidupnya, bahwa Allah adalah hidup kita, dan Allah tidak terbatas. Oleh karena itu, sebagai anak Allah, ia tidak dapat dibatasi.

Ya, yang tidak berhingga itu demikian berkuasa dan memiliki demikian banyak konsekuensi yang luar biasa bagi umat manusia, dan yang hanya perlu kita lakukan adalah bersedia untuk menemukannya. Saya pikir kita harus bersedia untuk melepaskan kepercayaan kita yang berhingga, untuk benar-benar membiarkan yang tidak berhingga mengungkapkan dirinya kepada kita. Dengan mendapatkan pemahaman akan Allah sebagai tidak berhingga, kita dapat menyangkal keterbatasan yang terkadang tampak dipaksakan oleh angka-angka kepada kita dan menyadari bahwa Tuhan memberi kita kuasa untuk menggunakan angka untuk memuliakan-Nya.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.